Keluarga Berkualitas, Anak Indonesia Sehat, Cerdas, dan Berakhlak Mulia

img

Semarang, PKS Jateng Online - Berpikir tentang konsep kehidupan keluarga yang Islami merupakan keharusan bagi setiap Muslim. Sebab, Al-Qur’an memberikan kabar bahwa keluargalah tempat yang tentram, penuh kasih dan sayang bagi manusia. Islam menaruh perhatian besar terhadap kehidupan keluarga dengan meletakkan kaidah-kaidah yang arif guna memelihara kehidupan keluarga. Keluarga adalah batu bata pertama untuk membangun masyarakat dan merupakan madrasah yang diharapkan dapat mencetak generasi-generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.  

Pengertian keluarga menurut istilah (terminologi) dalam Islam adalah satu kesatuan hubungan antara laki-laki dan perempuan melalui akad nikah menurut ajaran Islam.  Terbentuknya keluarga bermula dari terciptanya jalinan antara pria dan wanita melalui pernikahan yang syar’i, memenuhi rukun dan syarat-syarat yang sah, yang bertujuan untuk memenuhi petunjuk agama dalam rangka mendirikan dan membina keluarga yang harmonis, sejahtera, serta bahagia di dunia dan akhirat (sakinah, mawadah, wa rahamah).

Sedangkan pengertian keluarga menurut PP No 87 Tahun 2001 adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami dan istri; atau suami, istri, dan anaknya; atau ayah dan anaknya; atau ibu dan anaknya. Keluarga merupakan unit terkecil dari suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Keluarga adalah tempat pertama seseorang memulai kehidupannya. Sebagai institusi sosial terkecil, keluarga merupakan pondasi untuk membangun kehidupan sosial dan kehidupan bermasyarakat.

Kualitas keluarga akan memengaruhi kualitas suatu masyarakat, bangsa, dan negara. Menurut UU Nomor 2 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, keluarga berkualitas adalah keluarga yang dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah yang mempunyai ciri-ciri sejahtera, sehat, maju dan mandiri, serta memiliki jumlah anak yang ideal, berwawasan luas, dan bertanggung jawab.

Kita perlu mengetahui fungsi keluarga untuk menciptakan keluarga yang berkualitas. Dengan begitu, kita dapat menjalankan fungsi keluarga tersebut dengan baik. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1994, disebutkan bahwa terdapat 8 fungsi keluarga yang berkualitas, yaitu fungsi agama, sosial budaya, cinta kasih, perlindungan, sosialisasi, pendidikan, ekonomi, dan pembinaan lingkungan. Delapan fungsi keluarga adalah fungsi-fungsi yang menjadi prasyarat, acuan, serta pola hidup setiap keluarga dalam rangka terwujudnya keluarga sejahtera dan berkualitas. Berikut penjelasan masing-masing fungsi tersebut.

  1. Fungsi Keagamaan

Agama adalah kebutuhan dasar setiap manusia. Keluarga adalah tempat pertama penanaman nilai-nilai keagamaan dan pemberi identitas agama pada setiap anak yang lahir. Keluarga harus mengajarkan seluruh anggotanya untuk melaksanakan ibadah dengan penuh keimanan dan ketakwaan.

  1. Fungsi Sosial Budaya

Keluarga adalah wahana utama dalam pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur budaya yang selama ini menjadi panutan dalam tata kehidupan. Keluarga menjadi wahana pertama anak dalam belajar berinteraksi dan beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya.

  1. Fungsi Cinta Kasih

Fungsi cinta kasih memiliki makna keluarga harus menjadi tempat untuk menciptakan suasana cinta dan kasih sayang dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.  Fungsi cinta kasih dapat diwujudkan dalam bentuk memberikan kasih sayang dan rasa aman serta memberikan perhatian di antara anggota keluarga.

  1. Fungsi Perlindungan

Keluarga adalah tempat bernaung atau berlindung bagi seluruh anggota dan tempat untuk menumbuhkan rasa aman serta kehangatan. Keluarga harus menjadi tempat yang aman, nyaman, dan menenteramkan semua anggotanya sehingga dapat mengoptimalkan tumbuh kembang anak.

  1. Fungsi Reproduksi

Keluarga menjadi pengatur reproduksi keturunan secara sehat sehingga anak-anak yang dilahirkan menjadi generasi penerus yang berkualitas. Melanjutkan keturunan yang direncanakan dapat menunjang terciptanya kesejahteraan keluarga.

  1. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan

Fungsi sosialisasi dan pendidikan memiliki makna bahwa keluarga sebagai tempat untuk mengembangkan proses interaksi dan tempat untuk belajar bersosialisasi serta berkomunikasi secara baik dan sehat. Dengan interaksi intensif dalam keluarga, proses pendidikan pun berjalan dengan efektif.

  1. Fungsi Ekonomi

Keluarga adalah sebagai tempat utama dalam membina dan menanamkan nilai-nilai yang berhubungan dengan keuangan dan pengaturan penggunaan keuangan untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mewujudkan keluarga sejahtera. Keluarga sebagai tempat untuk memperoleh makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan materi lainnya, serta memberikan dukungan finansial kepada anggotanya.

  1. Fungsi Pembinaan Lingkungan

Keluarga memiliki peran mengelola kehidupan dengan tetap memelihara lingkungan di sekitarnya, baik lingkungan fisik maupun sosial, dan lingkungan mikro, meso, dan makro. Keluarga dan anggotanya harus mengenal tetangga dan masyarakat di sekitar serta peduli terhadap kelestarian lingkungan alam.

“Dan hendaklah takut (kepada Allah) orang-orang yang sekiranya mereka meninggalkan keturunan yang lemah di belakang mereka yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan)nya. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah, dan hendaklah mereka berbicara dengan tutur kata yang benar.” (Q.S. an-Nisa`: 9)

 

Keluarga memiliki kedudukan yang sangat penting dalam pendidikan generasi. Keluarga adalah wadah pertama dan utama bagi pertumbuhan dan pengembangan anak. Jika suasana dalam keluarga itu baik dan menyenangkan, maka anak akan tumbuh dengan baik pula, dan juga sebaliknya.

Penanganan gizi, kualitas sanitasi, lingkungan, akses pendidikan, kesehatan, juga terjaganya sumber-sumber pendapatan adalah pilar kesejahteraan dan ketahanan keluarga. Di tengah keluarga yang sejahtera akan lahir anak-anak yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia.

Melansir laman Direktorat Pembinaan PAUD Kemendikbud Ristek, anak sehat adalah kondisi anak yang sempurna baik secara fisik, mental/ psikis dan sosial (bebas dari penyakit, kelemahan, dan kecacatan).

Ciri-ciri anak sehat secara fisik:

  1. sesuai standar pertumbuhan, berat badan dan tinggi badan normal
  2. kemampuan bertambah sesuai usia
  3. jarang sakit
  4. aktif/ gesit dan gembira
  5. mata bersih dan bersinar
  6. nafsu makan baik
  7. bibir dan lidah tampak segar
  8. pernapasan tidak berbau
  9. kulit dan rambut tampak bersih dan tidak kering

Ciri-ciri anak sehat secara mental atau psikis:

  1. perkembangan sesuai dengan tahap perkembangannya
  2. jiwa berkembang secara wajar
  3. pikiran bertambah cerdas
  4. perasaan bertambah peka
  5. sehat secara sosial: ceria

 

Dalam membentuk generasi yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia dapat dilakukan mulai  seribu Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK), yaitu sejak terbentuknya janin pada saat kehamilan (270 hari) sampai anak berusia 2 tahun (730 hari). 1000 HPK disebut Periode Emas karena pada periode ini terjadi perkembangan sel-sel otak yang sangat cepat dan pertumbuhan fisik juga optimal. Perkembangan pada 1000 HPK ini akan menentukan kualitas manusia di masa depan.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada periode 1000 HPK, yaitu asupan gizi janin selama kehamilan, pemenuhan ASI eksklusif untuk bayi usia 0-6 bulan, dan makanan pendamping ASI (MPASI) sampai anak berusia 2 tahun. Sementara itu, untuk memenuhi asupan gizi anak, khususnya baduta (bawah usia dua tahun), perlu dilakukan pemberian gizi seimbang dengan cara dan takaran yang tepat. Selain itu, anak perlu diberi stimulasi untuk menunjang pertumbuhan dan perkembangannya. Sedangkan untuk ibu hamil, asupan nutrisi yang diperlukan antara lain: protein, asam folat, zat besi, dan kalsium. Hal lain yang harus diperhatikan adalah kebersihan lingkungan dan sanitasi.

Tidak hanya fisik, tumbuh kembang kognitif dan motorik anak juga perlu diperhatikan. Anak perlu mendapat stimulasi yang tepat sesuai tahapan usia dan perkembangannya. Stimulasi adalah perangsangan (penglihatan, bicara, pendengaran, perabaan) yang datang dari lingkungan anak. Anak yang mendapat stimulasi yang terarah akan lebih cepat berkembang dibandingkan anak yang kurang, bahkan tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Berbagai macam stimulasi yang dapat diberikan utnuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, seperti stimulasi visual (penglihatan), verbal (bicara), auditif (pendengaran), taktil (sentuhan), dan lain-lain.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah masa balita. Pada masa ini perkembangan kemampuan berbahasa, kreativitas, kesadaran sosial, emosional, dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan landasan perkembangan di tahap berikutnya. Perkembangan moral serta dasar-dasar kepribadian juga dibentuk pada masa ini.

Orang tua juga bertanggung jawab terhadap pembentukan akhlak mulia berdasarkan nilai-nilai Islam berdasarkan Al-Qur’an dan sunah sehingga anak tidak menyimpang dari ajaran agama. 

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

(Q.S. at-Tahrim: 6)

 

           Kita wajib memelihara diri dan keluarga agar tidak masuk neraka. Abdullah bin Abbas r.a memberikan penafsiran pada ayat tersebut sebagai berikut: “Kamu semua hendaknya mengajar keluargamu dalam urusan-urusan syariat Allah dan didiklah mereka dengan akhlak yang sempurna.” Tanggung jawab tersebut mengisyaratkan kepada orang tua untuk mendidik keturunannya agar kelak mampu melaksanakan tugas hidup sebaik-baiknya, serta mampu mengemban tugas sebagai khalifah fil ardhi.

Jika sejak masa kanak-kanak, anak tumbuh dan berkembang dengan berpijak pada landasan iman kepada Allah, ia akan memiliki kemampuan dan bekal pengetahuan di dalam menerima setiap keutamaan dan keilmuan. Ia juga akan terbiasa dengan sikap akhlak mulia. Sebab, benteng pertahanan religius yang berakar pada hati sanubarinya, kebiasaan mengingat Allah yang telah dihayati dalam dirinya, dan instropeksi diri yang telah menguasai seluruh pikiran dan perasaan, akan memisahkan anak dari sifat-sifat buruk, kebiasaan-kebiasaan dosa, dan perbuatan-perbuatan yang merusak.

Terakhir kalinya, keluarga yang berkualitas akan melahirkan anak yang yang cerdas, saleh, dan berbudi luhur, serta berguna bagi diri sendiri, masyarakat, dan negara. Pada intinya, keluarga memiliki peranan yang sangat penting dalam menentukan masa depan anak nantinya.

Oleh karena itu, mari ciptakan Bersama keluarga berkualitas demi masa depan bangsa ini! (tin’z)

 


Referensi

Al-Qur’anul Kariim

Al-Hamat, Anung. Tanpa tahun. Representasi Keluarga dalam Konteks Hukum Islam. Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam. Bogor: Universitas Ibn Khaldun.

Adnan, Mohammad. Tanpa tahun. Pola Asuh Orang Tua dalam Pembentukan Akhlak Anak dalam Pendidikan Islam. Cendekia: Jurnal Studi Keislaman Volume 4, Nomor 1, Juni 2018; P-ISSN 2443-2741; E-ISSN 2579-5503.  Bawean, Gresik:  STAI Hasan Jufri.

Haderani. Tanpa tahun. Peranan Keluarga dalam Pendidikan Islam. Ilmu Pendidikan dan Kedakwahan, Jurnal STAI Al-Washliyah Barabai *Vol.XII No.24 Juli – Desember 2019 *ISSN 2085-160X. STAI Al-Washliyah Barabai.

Kania, Nia. 2006. Stimulasi Tumbuh Kembang Anak untuk  Mencapai Tumbuh Kembang yang Optimal. Makalah Seminar. Bandung.

Subagus. Tanpa tahun. Membangun Keluarga Berkualitas Melalui Pemberdayaan Keluarga. www.gemari.co.id

PP No 27 tahun 2014

UU Nomor 2 tahun 2009

Zulhaini. Tanpa tahun. Peranan Keluarga dalam Menanamkan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam kepada Anak. Fakultas Tarbiyah dan Keguruan   Universitas Islam Kuantan Singingi.

 

https://siapnikah.org/membangun-keluarga-berkualitas-adalah-kunci-membangun-masa-depan-bangsa/

https://www.presidenri.go.id/siaran-pers/wujudkan-keluarga-berkualitas-untuk-indonesia-maju/

https://fkkmk.ugm.ac.id/pentingnya-keluarga-berkualitas/

https://www.rendrafr.com/2018/12/konsep-keluarga-dalam-islam.html

https://realfood.co.id/id/artikel/ciri-ciri-anak-sehat-yang-perlu-diketahui-para-orang-tua

https://www.klikdokter.com/info-sehat/read/2695814/wajib-tahu-ini-ciri-ciri-anak-sehat

https://bimba-aiueo.com/5-ciri-anak-sehat-dan-cerdas/

https://www.qoala.app/id/blog/gaya-hidup/sehat/ciri-ciri-anak-sehat/

https://www.bola.com/ragam/read/4485007/penjelasan-8-fungsi-keluarga-yang-wajib-diketahui