Pemprov Segera Operasikan Trans Jateng

img

 SEMARANG- Pemerintah Provinsi Jateng rencananya akan mengoperasikan angkutan umum Trans Jateng aglomerasi koridor satu jurusan Semarang-Bawen awal Juli 2017 mendatang.

Bus itu bakal berangkat dari Stasiun Tawang menuju Stasiun Bawen pergi-pulang (PP). Penumpang angkutan massal ini juga bisa meneruskan perjalanan dengan Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang tanpa membayar tarif lagi. Saat ini sistemnya masih dimatangkan. Trans Jateng dikelola koperasi angkutan yang merupakan gabungan dari pengusaha transportasi di ruas jalan tersebut. Untuk armadanya disediakan oleh koperasi, sedangkan Pemprov Jateng memberikan subsidi tarif dan operasional bus. Setiap armada Trans Jateng melakukan delapan perjalanan (trip).

Setiap perjalanan akan diberi subsidi dengan kalkulasi jumlah maksimal penumpang. ”Jadi, trayek dalam keadaan isi maupun kosong akan kami bayar, yang penting berangkat. Pembayarannya kami berikan sebulan sekali. Kami nanti juga akan menempatkan orang untuk pelayanan tiket,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jateng Satriyo Hidayat. Penumpang yang akan menggunakan jasa transportasi di rute Semarang-Bawen diprediksi bakal ramai, karena banyak warga Bawen yang bekerja di Semarang. Rute lain yang bakal dilayani Trans Jateng di antaranya Semarang- Kendal, Grobogan-Semarang, dan Demak-Semarang PP.

Wakil Ketua Komisi D DPRD Jateng Hadi Santoso mengapresiasi rencana diluncurkannya angkutan aglomerasi tersebut. Menurut dia, banyak keuntungan bila moda transportasi itu dioperasionalkan, di antaranya jaminan keteraturan angkutan umum, adanya ketersediaan pelayanan angkutan umum, ketertiban angkutan umum dalam berlalu lintas, dan dapat mengurangi pengguna kendaraan pribadi. ”Dengan berkurangnya pengguna kendaraan pribadi maka dapat mengurangi kemacetan di daerah rawan macet dan mengurangikonsumsiBBM, sehingga hal itu dapat mengurangi polusi udara,” ujarnya.

Menurut Hadi, Trans Jateng diharapkan bisa meningkatkan kenyamanan penumpang karena akan dilengkapi e-ticketing dan tracking kendaraan, yang diharapkan menambah rasa aman dan kepastian bagi para penumpang. Hadi berharap dengan segera diluncurkannya 18 armada BRT Juli mendatang akan diminati masyarakat yang melintas di jalur tersebut.

”Sekitar 13.619 orang menanti kehadiran BRT aglomerasi Semarang- Bawen ini,” katanya. Dia memaparkan, rata-rata setiap hari ada 7.112 penumpang untuk perjalanan dari Bawen, Kabupaten Semarang ke Tawang, Kota Semarang. Sebaliknya, dari Kawasan Tawang keBawenada6.506penumpang. ”Saat ini persiapan sudah 70%, kami sudah cek kesiapan bus, saat ini sedang dikerjakan oleh karesori New Armada Magelang,” jelasnya.

Meski demikian, Hadi Santoso mewanti-wanti agar peluncuran Trans Jateng aglomerasi ini tidak serta-merta berpotensi menimbulkan persoalan sosial lainnya. ”Di beberapa daerah yang terjadi adalah ketika ada bus BRT beroperasi, yang menjadi saingannya bukan mobil pribadi, melainkan malah dari operator angkot atau bus yang rutenya berhimpitan dengan bus tersebut. Ini harus diantisipasi,” tandasnya. Sebagaimana diketahui, bus aglomerasi Trans Jateng untuk koridor satu Semarang-Bawen yang mempunyai lintasan jalan sekitar 37,5 km tersebut dengan jumlah halte sekitar 79 halte BRT. Dari jumlah itu, empat di antaranya halte transit.

Pakar transportasi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang Djoko Setijowarno mengatakan, layanan transportasi publik berupa angkutan aglomerasi ini diharapkan benar-benar dimanfaatkan warga, terutama yang selama ini menggunakan sepeda motor. ”Apalagi angkutan ini subsidinya besar, jadi tarifnya lebih murah,” katanya. Hanya, lanjut Djoko, kalau angkutan di ruas itu sudah berkembang, bus yang digunakan bisa yang lebih besar, karena bus yangakandigunakannantimasih menggunakan bus tanggung. ”Jadi perlu bus yang lebih besar,” katanya.

Dia juga meminta pengembangan angkutan aglomerasi ini bisa lebih diperluas di koridor-koridor lain agar bisa mengurangi kendaraan pribadi. 

Amin Fauzi

 

Sumber: Sindo